Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggadeng 11 industri sebagai upaya menyelaraskan lulusan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja. Kerja sama itu disahkan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama.
“Kita terus berupaya meningkatkan ekosistem kemitraan antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dunia industri. Sebagai implementasinya,” kata Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, di Gedung Kemendikbudristek, Jumat, 12 Agustus 2022.
Ke-11 industri tersebut, yaitu PT United Tractors, Tbk, PT Erajaya Sembada, Tbk, Talent Growth, PT Kawasan Industri Kendal, PT Central Pertiwi Bahari, PT Sinar Harapan Plastik, PT Global Textile, PT Rumah Masa Depan, PT Buana Adhaya Agung Indonesia, PT Adhimix RMC Indonesia, dan PT Maju Bersama Gemilang.
Kiki mengatakan kerja sama ini sangat penting bagi pendidikan vokasi. Apalagi, pendidikan vokasi memiliki posisi strategis dalam mencetak tenaga kerja terampil sesuai standar industri.
“Potensi pendidikan vokasi yang sifatnya terbuka, aplikatif, dan fleksibel menjadi jawaban untuk percepatan penyiapan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan industri. Terwujudnya keselarasan melalui penguatan kemitraan ini bisa sebagai jaminan untuk dapat membekali lulusan pendidikan vokasi dengan kompetensi yang sesuai dengan perkembangan industri,” tutur Kiki.
Adapun sasaran kerja sama yang tercantum dalam perjanjian ini dituangkan dalam ruang lingkup penyelarasan kurikulum berbasis industri. Mulai dari peningkatan kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, penyediaan pendidik tamu dari DUDI, pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, sertifikasi kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik.
“Termasuk juga kerja sama praktik kerja lapangan dan atau magang, rekrutmen lulusan pendidikan vokasi, penelitian terapan bersama (applied joint research), dan kerja sama lainnya yang disesuaikan dengan kapasitas dan kebutuhan mitra industri,” papar Kiki.